![]() With regard to seasonal variability, the salinity of the subsurface saline water, the South Pacific Tropical Water, was generally high during the boreal summer-autumn, when the New Guinea Coastal Undercurrent was strong. Intraseasonal and seasonal variations were also observed below the subsurface. After autumn 2001, waters advected by the New Guinea Coastal Current were observed near the surface. Before summer 2001, water that appeared to be advected from the central equatorial Pacific occupied the near surface layer. ![]() Clear interannual variability occurred near the surface the water type differed before and after onset of the 2002–03 El Niño. The variability in the subsurface waters was particularly high at 2°N, 138☎. Both North and South Pacific waters were observed below the subsurface at these stations. ![]() We investigated variability in the ocean surface-subsurface layer north of New Guinea using Triangle Trans-Ocean Buoy Network (TRITON) buoys at 2°N, 138☎ and 0°N, 138☎ during the period from October 1999 to July 2004. Upwelling di Perairan Utara Papua terindikasi terjadi pada Februari 2007 (musim barat 2007), dimana kisaran penurunan suhu permukaan laut mencapai 260C Dari hasil penelitian diketahui antara SPL Citra MODIS dan TRITON buoy mempunyai hubungan kuat masing-masing r=0,5738 0,5989 0,5509. Selanjutnya, analisa upwelling dilakukan terhadap data profil suhu vertikal laut dari TRITON buoy pada koordinat stasiun yang telah ditentukan dengan menggunakan ER Mapper 6.4 dan Surfer 3.2. ![]() Metode deskriptif digunakan pada penelitian ini, dimana SPL MODIS yang dianalisa pada SeaDas Mapped 5.0 dibandingkan dengan data in situ SPL dari TRITON buoy pada rentang waktu Juli-November 2002 (musim timur 2002) Desember 2006-February 2007 (musim barat 2007) dan Juli-September 2007 (musim barat 2007). Penelitian ini bertujuan untuk mengobservasi hubungan SPL Citra MODIS dan TRITON buoy serta menganalisa profil suhu vertikal laut TRITON buoy untuk mendeteksi peristiwa upwelling di Perairan Utara Papua. Salah satu cara adalah penggunakan citra MODIS (Moderate Resolution Imaging Spectroradiometer) dan TRITON buoy (Triangle Trans–Ocean buoy Network) sebagai data in situ. Upwelling dapat dideteksi dengan menganalisa profil suhu permukaan dan vertikal laut pada berbagai kedalaman. Namun, hubungan ini sering diabaikan karena adanya penafsiran keliru, dimana cukup dengan menggunakan data suhu permukaan laut (SPL) untuk menganalisa biomassa ikan laut dalam. ![]() Fenomena upwelling memiliki keterkaitan yang erat dengan distribusi spasial biomassa ikan. ![]()
0 Comments
Leave a Reply. |
AuthorWrite something about yourself. No need to be fancy, just an overview. ArchivesCategories |